Ramadhan dan Kesehatan.
Marhaban yaa Ramadhan. Alhamdulillah telah tiba bulan yang kita rindukan yaitu
bulan Ramadhan, bulan dimana melimpahnya pahala dan ampunan dari Allah SWT. Sahabat
nadhifa herba kali ini saya akan sedikit menjelaskan yang saya ketahui kaitan
antara ramadhan dan kesehatan.
Hakikat
puasa di bulan ramadhan adalah membentuk manusia yang bertaqwa. Tidak hanya
sekedar untuk kesehatan fisik, namun puasa dibulan ramadhan hakikatnya sebagai
sarana kesehatan jiwa. Berikut beberapa hakikat puasa ramadhan :
Puasa Ramadhan Menguatkan Jiwa
Dalam ajaran Islam ada perintah
untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk dapat mengendalikannya,
bukan membunuh nafsu yang membuat kita tidak memiliki keinginan terhadap
sesuatu yang bersifat duniawi. apabila dalam peperangan ini manusia mengalami
kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yg kalah dalam perang
melawan hawa nafsu itu dan akan mengalihkan penuhanan dari Allah Swt sebagai
Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia pada
kesesatan. Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya:
“Maka pernahkah kamu melihat
orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nyadan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya
dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?.” (Qs. Al Jaatsiah, 45: 23)
Dengan ibadah puasa manusia akan
berhasil mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, dengan
demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi disisi Allah Swt
Menumbuhkan motivasi
Puasa akan mendidik seseorang
untuk memiliki motivasi/kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun
untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang
baik dan benar akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang
baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar.
Puasa Menyehatkan Badan/Raga
Disamping kesehatan jiwa, puasa
yang baik &benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan bagi
tubuh kita. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi juga
sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat
kita tidak perlu meragukannya lagi. Perut memang harus diistirahatkan dari
bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus
diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi
menjadi tiga, 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air dan 1/3 untuk udara. Oleh karena
itu diwaktu berbuka puasa, tidak boleh terlalu banyak makan sekalipun makanan
itu halal sehingga perut tidak mampu memuatnya lagi.
Dengan Puasa Ramadhan dapat Mengenal
Nilai Kenikmatan
manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi
juga disuruh merasaakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat yang Allah
berikan kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita
berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya berupa
sebiji kurma atau seteguk air.
Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan
Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan
Puasa dapat Mengingat dan
Merasakan Penderitaan Orang Lain
Merasakan lapar dan haus juga
memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan
orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera
berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah
kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan
memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami
penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi,
Melatih Diri Untuk Menundukkan
Musuh Allah
Musuh Allah Swt yaitu syetan
(baik dari kalangan jin maupun manusia) menggunakan sarana syahwat untuk
mengalahkan lawannya (manusia). Syahwat terbagi menjadi dua macam, yaitu
syahwat yang timbul dari perut dan dari kemaluan. Syahwat ini bisa menjadi
bertambah kuat karena makanan dan minuman. Selama ladang syahwat tetap subur,
maka syetan bisa bebas berkeliaran ditempat gembalaan yang subur itu. Tetapi
jika syahwat dipersempit dengan berpuasa maka jalan kesana juga menjadi sempit
bagi si syetan itu.
Puasa Menahan Seluruh Anggota
Tubuh Dari Perbuatan Dosa
Khususnya memejamkan mata dan
mengekangnya dari melihat yang diharamkan Allah, menjaga lisan dari perkataan
yang berdosa dan kotor, jelek dan menjijikkan, menahan pendengaran dari
mendengarkan apa saja yang tidak disenangi menurut ukuran agama, karena setiap
perkara yang haram diucapkan maka menjadi haram pula mendengarkannya, menahan
tangan dan kaki jangan sampai mengerjakan hal-hal terlarang dari segi agama,
demikian pula menahan perut dari memakan apa-apa yang haram dan syubhat. Sebab
apabila orang yang berpuasa memakan sesuatu yang haram atau syubhat berarti
sia-sialah puasa yang dikerjakan. Jika semua ini telah difahami dapatlah kita
mengambil kesimpulan sesuai
Wallohu A’lam Bissowwab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar