Hakikat Shaum Ramadhan. Sahabatku, mudah-mudahan Allah SWT yang maha menyaksikan
menjadikan kita sebagai manusia yang selalu merasa disaksikan dan diperhatikan
oleh Allah SWT. Tak ada rezeki yang lebih berharga di dunia ini dari pada hati
dibuat haqqul yaqin kepada Allah SWT. Siapapun yang yakin kepada Allah
SWT dia akan mencapai derajat yang sangat terhormat. Tidak ada rasa gentar
terhadap makhluk juga tak ada rasa resah gelisah dalam menjalani kehidupan
dunia.
Apa yang
terpenting dari hubungan kita terhadap Allah SWT adalah kita berubah menjadi
semakin bersih hati, semakin mengenal dan yakin kepada-Nya, serta semakin
istiqomah di jalan-Nya. Salah satu ciri dari kesuksesan ibadah kita adalah
perubahan menjadi lebih baik.
Jika
ibadah tidak berdampak kepada perbaikan akhlak, maka itu pertanda kurang yakin
kepada Allah SWT. Karena orang yang yakin kepada Allah dia akan terus berubah
menjadi lebih baik. Kekuatan perubahan itu tergantung pada kuatnya keyakinan
kepada Allah SWT.
Orang yang yakin bahwa Allah SWT senantiasa menyaksikan segalanya, yakin bahwa Allah
mengetahui setiap perbuatan hingga apa yang tersembunyi di dalam hatinya, dia
tidak akan berani berbuat sembarangan. Apalagi bebuat hal-hal yang diharamkan
oleh-Nya.
Untuk memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT, kita
harus senantiasa mujahadah membersihkan hati kita. Jika di dalam bualan
Ramadhan kita sukses membersihkan hati dengan cara mengendalikan anggota tubuh
dari perbuatan yang bisa mengotori hati, maka hadiah yang akan kita peroleh
setelah melewati bulan Ramadhan, salah satunya adalah keyakinan yang kokoh kepada
Allah SWT. Firman Allah SWT : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS.
AsySyams : 9-10).
Ayat di atas menerangkan kepada kita bahwa orang yang menjaga
kebersihan hati dan jiwanya akan memperoleh keberuntungan sejati yang teramat
besar di dalam kehidupannya. Sedangkan orang yang mengotori hati dan jiwanya,
tidak menjaga kebersihannya, maka ia akan mendapatkan kerugian yang besar pula
di dalam kehidupannya.
Oleh karena itulah, shaum yang kita lakukan di dalam bulan
Ramadhan harus dilakukan dengan misi qolbun salim atau keselamatan hati.
Shaum yang sekedar menahan lapar dan haus semata atau shaum perut, tentu sudah tak
asing lagi bagi kita karena sudah sering kita lakukan sejak kita kecil. Akan jauh lebih baik jika shaum yang
kita lakukan juga disertai dengan shaum mata (penglihatan), shaum telinga
(pendengaran), shaum mulut (lisan), shaum pikiran, shaum keinginan, hingga shaum
hati.
Sumber
: Buku Hakikat Shaum Ramadhan, Penulis : Aa Gym
Tidak ada komentar:
Posting Komentar